Batas<x id="v" /> Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.

Bila Engkau menguji hatiku,<x id="m" /> memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki<x id="n" /> aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan;<x id="o" /> mulutku tidak terlanjur.<x id="p" />

langkahku tetap mengikuti jejak-Mu,<x id="q" /> kakiku tidak goyang.<x id="r" />

Ia mengubah menjadi darah<x id="b" /> sungai-sungai mereka dan aliran-aliran air mereka, sehingga tidak terminum;

Aku telah menjalankan hukum dan keadilan;<x id="w" /> janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku<n id="1" />!

untuk melakukan pembalasan<x id="i" /> terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan<x id="j" /> terhadap suku-suku bangsa,

Bertambah besar kesedihan<x id="l" /> orang-orang yang mengikuti allah<x id="m" /> lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama<x id="n" /> mereka di bibirku.

Patahkanlah lengan orang fasik dan orang jahat,<x id="b" /> tuntutlah kefasikannya, sampai Engkau tidak menemuinya lagi.

Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku,<x id="h" /> tidak ada yang baik<x id="i" /> bagiku selain Engkau<n id="1" />!"

Aku senantiasa memandang kepada TUHAN<n id="1" />; karena Ia berdiri di sebelah kananku,<x id="v" /> aku tidak goyah.<x id="w" />

(30-7) Dalam kesenanganku<n id="1" /> aku berkata: "Aku takkan goyah<x id="l" /> untuk selama-lamanya!"

(49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan,<x id="s" /> ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.<x id="t" />

(57-10) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;

yang telah mendasarkan bumi<x id="n" /> di atas tumpuannya,<x id="o" /> sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.

(108-4) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;

Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!<x id="g" />", itulah seluruh pikirannya.

Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka<x id="i" /> turun-temurun."

Ia berkata dalam hatinya: "Allah melupakannya;<x id="r" /> Ia menyembunyikan wajah-Nya, dan tidak akan melihatnya<x id="s" /> untuk seterusnya."

untuk memberi keadilan kepada anak yatim<x id="g" /> dan orang yang terinjak;<x id="h" /> supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.

(21-3) Apa yang menjadi keinginan hatinya<x id="c" /> telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak. Sela