Maka rahasia<x id="j" /> itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan<x id="k" /> malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit<n id="1" />.<x id="l" />

Kemudian datanglah Sesbazar<n id="1" />, meletakkan dasar rumah Allah yang ada di Yerusalem, dan sejak waktu itu sampai sekarang dikerjakanlah pembangunannya, hanya belum selesai.

Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya<x id="g" /> dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,

Lalu katanya pula kepada mereka: "Siapakah nama-nama orang yang mendirikan bangunan ini?"

Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya,<x id="f" /> teman-temannya,

Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego<n id="1" /> di wilayah Babel.<x id="d" />

Sesudah itu sangatlah cemas<x id="w" /> hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat.

Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.

(6-12) Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon<x id="f" /> kepada Allahnya.

(6-20) Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;

(6-22) Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!<x id="r" />

Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah<x id="s" /> yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.

--Pada waktu itu ditulislah surat itu oleh Rehum, bupati, dan Simsai, panitera, serta rekan-rekan<x id="h" /> mereka yang lain, para hakim dan punggawa dan pegawai-pegawai, orang Persia, orang-orang dari Erekh,<x id="i" /> dari Babel serta orang-orang dari Susan,<x id="j" /> yaitu orang-orang Elam,

Pada waktu itu terhentilah pekerjaan<n id="1" /> membangun rumah Allah yang di Yerusalem, dan tetap terhenti sampai tahun yang kedua zaman pemerintahan Darius,<x id="v" /> raja negeri Persia.

Tetapi mata Allah<x id="f" /> mengamat-amati para tua-tua<n id="1" /> orang Yahudi, sehingga mereka tidak dipaksa berhenti oleh orang-orang itu sampai ada berita diterima oleh Darius dan kemudian dikirim kembali surat jawaban mengenai hal itu.

Kemudian kami menanyai para tua-tua itu dan beginilah kata kami kepada mereka: Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok<x id="h" /> ini?

Sesudah itu atas perintah raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan<x id="q" /> di Babel, di tempat naskah-naskah disimpan.

Kemudian Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan<x id="g" /> mereka berbuat dengan seksama menurut apa yang diperintahkan raja Darius.

Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,

katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.