Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau,<x id="w" /> dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."

Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya,<x id="z" /> sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.<x id="a" />"

Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus<n id="1" />,<x id="h" /> tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari<x id="i" /> padaku.

Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus<x id="j" /> engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus<x id="k" /> engkau, demi TUHAN yang hidup.<x id="l" /> Berbaring sajalah tidur sampai pagi."

Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.<x id="f" />

Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh<x id="v" /> hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab.

Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu<x id="c" /> melindungi hambamu<n id="1" /> ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus<x id="d" /> kami."

Sebab itu perempuan-perempuan<x id="u" /> berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN,<x id="v" /> yang telah rela menolong engkau<n id="1" /> pada hari ini dengan seorang penebus.<x id="w" /> Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.

Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya:<x id="i" /> "Diberkatilah kiranya orang itu<x id="j" /> oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya<n id="1" /><x id="k" /> kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat<x id="l" /> kita, dialah salah seorang yang wajib menebus<x id="m" /> kita<n id="2" />."

Boas telah pergi ke pintu gerbang<x id="q" /> dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus<x id="r" /> yang disebutkan<x id="s" /> Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.