Janganlah merampasi orang lemah,<x id="l" /> karena ia lemah, dan janganlah menginjak-injak orang yang berkesusahan di pintu gerbang.<x id="m" />

Kota yang kuat<x id="o" /> bagi orang kaya ialah hartanya<n id="1" />, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat<x id="p" /> ialah kemiskinan.

Siapa menindas orang yang lemah<n id="1" />, menghina Penciptanya,<x id="k" /> tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.<x id="l" />

Kekayaan menambah banyak sahabat<n id="1" />, tetapi orang miskin ditinggalkan<x id="a" /> sahabatnya.

Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN<n id="1" />,<x id="w" /> yang akan membalas perbuatannya<x id="x" /> itu.

Orang yang baik hati akan diberkati<n id="1" />,<x id="z" /> karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.<x id="a" />

Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.

Orang miskin yang menindas orang-orang yang lemah adalah seperti hujan deras, tetapi tidak memberi makanan.

Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang,<x id="b" /> mengumpulkan itu untuk orang-orang<x id="c" /> yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.<x id="d" />

Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia.

Orang benar mengetahui hak orang lemah<n id="1" />,<x id="p" /> tetapi orang fasik tidak mengertinya.

Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh<x id="x" /> untuk selama-lamanya.

Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah<n id="1" />, tidak akan menerima jawaban,<x id="o" /> kalau ia sendiri berseru-seru.<x id="p" />

Seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, demikianlah orang fasik yang memerintah rakyat yang lemah.