Pintu gerbang Ikan<x id="c" /> dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu<x id="e" /> pintu gerbang, para penyanyi<x id="f" /> dan orang-orang Lewi<x id="g" />.

Pintu gerbang Lama<x id="f" /> diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem.<x id="m" /> Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Maka bersiaplah imam besar Elyasib<x id="x" /> dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun<x id="y" /> kembali pintu gerbang Domba.<x id="z" /> Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.<x id="a" />

Pintu gerbang Lebak<x id="j" /> diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah.<x id="k" /> Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah.<x id="l" />

Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran,<x id="n" /> dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud.

Ketika Sanbalat dan Tobia<x id="r" /> dan Gesyem,<x id="s" /> orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya,

Ketika aku pergi ke rumah Semaya bin Delaya bin Mehetabeel, sebab ia berhalangan datang, berkatalah ia: "Biarlah kita bertemu di rumah Allah, di dalam Bait Suci,<x id="w" /> dan mengunci pintu-pintunya, karena ada orang yang mau datang membunuh engkau, ya, malam ini mereka mau datang membunuh engkau."

Berkatalah aku kepada mereka: "Pintu-pintu gerbang Yerusalem jangan dibuka sampai matahari panas terik. Dan pintu-pintunya harus ditutup dan dipalangi, sementara orang masih bertugas di tempatnya. Tempatkanlah penjaga-penjaga dari antara penduduk Yerusalem, masing-masing pada tempat-tempat penjagaan dan di depan rumahnya."

Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat,<x id="s" /> kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat.