Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh,<x id="s" /> tetapi hikmat<x id="t" /> ada pada orang yang rendah hati.

Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran<n id="1" />, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat<x id="c" /> mempunyai hikmat.

Orang yang kurang ajar dan sombong<x id="b" /> pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.

Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu,<x id="m" /> hai engkau yang kurang ajar, demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam, sebab waktumu<x id="n" /> sudah tiba, saat Aku menghukum engkau.

Si kurang ajar<n id="1" /><x id="o" /> itu akan tersandung jatuh<x id="p" /> dan tidak ada yang membangkitkan<x id="q" /> dia. Di kota-kotanya Aku akan menyalakan api<x id="r" /> yang akan menghanguskan segala apa yang di sekitarnya.

Lihat, harinya sungguh datang: malapetaka akan menimpa, kelaliman<x id="j" /> bertunas, keangkuhan bertaruk.

Keangkuhan<x id="f" /> hatimu<n id="1" /> telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu,<x id="g" /> di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?<x id="h" />"

Orang yang berlaku terlalu berani<x id="d" /> dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan<x id="e" /> TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati.<x id="f" /> Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.<x id="g" />

apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai,<x id="q" /> maka itulah perkataan yang tidak difirmankan<x id="r" /> TUHAN; dengan terlalu berani<x id="s" /> nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Sikapmu yang menggemetarkan orang memperdayakan engkau, dan keangkuhan<x id="k" /> hatimu<n id="1" />, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu,<x id="l" /> yang menduduki tempat tinggi bukit! Sekalipun engkau membuat sarangmu<x id="m" /> tinggi seperti burung rajawali, Aku akan menurunkan engkau dari sana, demikianlah firman TUHAN.

Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah<x id="j" /> Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."