Siapa melakukan zinah<x id="t" /> tidak berakal budi;<x id="u" /> orang yang berbuat demikian merusak diri.

kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,<x id="d" />

"Siapa yang tak berpengalaman,<x id="t" /> singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi<x id="u" /> katanya:

"Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi<x id="l" /> katanya:

Di bibir orang berpengertian<x id="k" /> terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.<x id="l" />

Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.<x id="v" />

Siapa menghina sesamanya,<x id="j" /> tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.<x id="k" />

Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.

Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.<x id="s" />

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi,<x id="y" /> tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung<n id="1" /> bagi sesamanya.<x id="l" />

Aku melalui ladang seorang pemalas<x id="z" /> dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.

Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.

Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang:<x id="z" /> "Orang itu bodoh!"

Kekurangan orang gilakah aku, maka kamu bawa orang ini kepadaku supaya ia menunjukkan gilanya dekat aku? Patutkah orang yang demikian masuk ke rumahku?"

Lalu bertanyalah Firaun kepadanya: "Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau tiba-tiba berniat pergi ke negerimu?" Jawabnya: "Aku tidak kekurangan apapun, namun demikian, biarkanlah juga aku pergi."

Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

Biarlah itu ditanggung<x id="g" /> oleh Yoab sendiri dan seluruh kaum keluarganya.<x id="h" /> Biarlah dalam keturunan Yoab tidak putus-putusnya ada orang yang mengeluarkan lelehan,<x id="i" /> yang sakit kusta, yang bertongkat, yang tewas oleh pedang atau yang kekurangan makanan."

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya,<x id="j" /> melainkan orang lain yang menikmatinya<n id="1" />! Inilah kesia-siaan dan penderitaan<x id="k" /> yang pahit.