Maka berdirilah orang-orang Lewi dengan alat-alat<x id="c" /> musik Daud, demikian pula para imam dengan nafiri.<x id="d" />

Mereka bersumpah setia kepada TUHAN dengan suara yang nyaring, dengan sorak-sorai dan dengan tiupan nafiri dan sangkakala.

Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah TUHAN.

dengan nafiri<x id="e" /> dan sangkakala<x id="f" /> yang nyaring bersorak-soraklah<x id="g" /> di hadapan Raja,<x id="h" /> yakni TUHAN!

Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.<x id="r" />

dan Benaya serta Yahaziel, imam-imam itu, selalu harus meniup nafiri di hadapan tabut perjanjian Allah itu.

Pada Heman dan Yedutun itu ada nafiri dan ceracap untuk para pemain, juga alat-alat musik pengiring nyanyian<x id="a" /> untuk Allah. Dan anak-anak Yedutun<x id="b" /> harus menjaga pintu gerbang.

Ketika Yehuda menoleh ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari belakang. Mereka berteriak<x id="c" /> kepada TUHAN, sedang para imam meniup nafiri,

Seluruh jemaah sujud menyembah sementara nyanyian dinyanyikan dan nafiri dibunyikan. Semuanya itu berlangsung sampai korban bakaran<x id="f" /> habis terbakar.

dan para imam, yakni: Elyakim, Maaseya, Minyamin, Mikha, Elyoenai, Zakharia, Hananya dengan memegang nafiri,

Tiuplah sangkakala<x id="m" /> di Gibea,<x id="n" /> dan nafiri di Rama.<x id="o" /> Berteriaklah di Bet-Awen,<x id="p" /> gemetarlah, hai Benyamin!

Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang<x id="x" /> menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri.<x id="y" /> Maka Atalya mengoyakkan<x id="z" /> pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!<x id="a" />"

Lalu dilihatnyalah raja<x id="d" /> berdiri dekat tiangnya<x id="e" /> pada jalan masuk, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri, sedang para penyanyi dengan alat-alat musik mereka, memimpin nyanyian puji-pujian. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berkata: "Khianat, khianat!"

"Buatlah dua nafiri<x id="j" /> dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat<x id="k" /> Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.<x id="l" />

Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu,<x id="s" /> kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri,<x id="t" /> supaya kamu diingat<n id="1" /><x id="u" /> di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.<x id="v" />

Lalu Musa menyuruh mereka untuk berperang,<x id="g" /> seribu orang dari tiap-tiap suku, bersama-sama dengan Pinehas,<x id="h" /> anak imam Eleazar, untuk berperang, dengan membawa perkakas tempat kudus<x id="i" /> dan nafiri-nafiri<x id="j" /> pemberi tanda semboyan.

Daud dan seluruh orang Israel menari-nari di hadapan Allah dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri.<x id="b" />

dan Sebanya, Yosafat, Netaneel, Amasai, Zakharia, Benaya dan Eliezer, yakni imam-imam itu, meniup nafiri<x id="w" /> di hadapan tabut Allah, sedang Obed-Edom dan Yehia adalah penunggu pintu pada tabut itu.

Seluruh orang Israel<x id="a" /> mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak<x id="b" /> dan bunyi sangkakala, nafiri<x id="c" /> dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi.

Lalu Hizkia memerintahkan untuk mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah. Pada saat persembahan korban bakaran dimulai, mulailah pula dinyanyikan nyanyian bagi TUHAN dan dibunyikan nafiri, dengan iringan alat-alat<x id="e" /> musik Daud, raja Israel.