Kemudian diiringnya aku ke pelataran luar dan membiarkan aku pergi ke keempat sudut pelataran itu, sungguh, di tiap sudut pelataran itu ada lagi pelataran.

Lalu dibawanya aku ke pelataran luar,<x id="d" /> sungguh, sekeliling pelataran<x id="e" /> itu ada bilik-bilik,<x id="f" /> yang jumlahnya tiga puluh. Dan bilik-bilik itu dibangun di atas sebuah lantai batu.

Berhadapan dengan yang dua puluh hasta dari pelataran dalam dan berhadapan dengan lantai batu yang terdapat di pelataran luar ada serambi<x id="w" /> yang berhadap-hadapan dan yang bertingkat tiga.<x id="x" />

Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang<n id="1" /> pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian<x id="i" /> lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.

Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.

Dan dibawa-Nya aku ke pintu pelataran, aku melihat, sungguh, ada sebuah lobang di dalam temboknya.

Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan memenuhi pelataran dalam.

Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara<x id="l" /> ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.<x id="m" />

Ia mengukur juga balai gerbang itu: dua puluh hasta dan sekeliling balai gerbang itu adalah pelataran.<x id="b" />

dan sungguh, ada pintu gerbang yang menghadap ke utara, yang termasuk pelataran luar. Ia mengukur panjang dan lebarnya.

Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam melalui pintu gerbang selatan dan ia mengukur pintu gerbang itu, ukurannya<x id="s" /> sama saja dengan yang lain-lain.

Balai gerbangnya<x id="w" /> adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma dan tangganya ke atas<x id="x" /> ada delapan tingkat.

Lalu dibawanya aku ke sebelah timur pelataran dalam dan ia mengukur pintu gerbang yang di situ, dan ukurannya<x id="y" /> sama saja dengan yang lain-lain.

Balai gerbangnya<x id="a" /> adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas ada delapan tingkat.

Balai gerbangnya<x id="e" /> adalah sebelah pelataran luar, dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas<x id="f" /> ada delapan tingkat.

Di bagian bawah bilik-bilik ini terdapat pintu masuk<x id="z" /> dari jurusan timur, kalau orang dari pelataran luar ingin masuk ke dalamnya,

dan pintu itu terdapat pada pangkal tembok luar. Di sebelah selatan di hadapan lapangan tertutup<x id="a" /> itu dan di hadapan bangunan yang di ujung barat ada juga bilik-bilik<x id="b" />

Roh<x id="w" /> itu mengangkat<x id="x" /> aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci<x id="y" /> itu penuh kemuliaan<x id="z" /> TUHAN<n id="1" />.

Imam-imam tidak boleh minum anggur, kalau mereka hendak masuk dalam pelataran dalam.<x id="q" />

Dan waktu mereka keluar ke pelataran luar menjumpai umat TUHAN itu, mereka harus menanggalkan pakaian mereka yang mereka pakai dalam menyelenggarakan kebaktian dan menyimpannya dalam bilik-bilik kudus, kemudian mengenakan pakaian yang lain, supaya umat itu jangan menjadi kudus<x id="m" /> disebabkan kena kepada pakaian<x id="n" /> imam-imam itu.