Alangkah kokohnya kata-kata<x id="e" /> yang jujur! Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu?

Kamu akan dihukum-Nya dengan keras, jikalau kamu diam-diam memihak.<x id="j" />

Apakah kamu bermaksud mencela perkataan? Apakah perkataan orang yang putus asa dianggap angin?<x id="f" />

Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan?<x id="l" />

Tidak ada wasit di antara kami<n id="1" />,<x id="j" /> yang dapat memegang kami berdua!<x id="k" />

Apakah ia menegur dengan percakapan yang tidak berguna, dan dengan perkataan yang tidak berfaedah?<x id="w" />

supaya Ia memutuskan perkara<x id="e" /> antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.

Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku,<x id="v" /> dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,

Orang jujurlah<x id="h" /> yang akan membela diri di hadapan-Nya,<x id="i" /> dan aku akan bebas dari Hakimku<x id="j" /> untuk selama-lamanya.

Dengan penderitaan<x id="f" /> ia ditegur<x id="g" /> di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya;<x id="h" />

(39-35) "Apakah si pengecam hendak berbantah<x id="f" /> dengan Yang Mahakuasa<n id="1" />?<x id="g" /> Hendaklah yang mencela Allah menjawab!<x id="h" />"

Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur<x id="p" /> Allah<n id="1" />; sebab itu janganlah engkau menolak didikan<x id="q" /> Yang Mahakuasa.<x id="r" />

Tetapi aku, aku hendak berbicara dengan Yang Mahakuasa,<x id="x" /> aku ingin membela perkaraku di hadapan Allah.<x id="y" />

Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan<x id="r" /> bagiku<n id="1" />,<x id="s" /> namun aku hendak membela peri lakuku di hadapan-Nya.<x id="t" />

Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya.<x id="g" />