Dan di tanganku ada piala Firaun. Buah anggur itu kuambil, lalu kuperas ke dalam piala Firaun, kemudian kusampaikan piala itu ke tangan Firaun."

Engkau akan penuh kemabukan dan dukacita. Piala kengerian disertai kesunyian ialah piala kakakmu Samaria.<x id="f" />

burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;

burung pungguk, burung hantu besar, burung hantu putih;

Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama<x id="f" /> TUHAN,

Engkau hidup mengikuti kelakuan kakakmu, sebab itu Aku akan memberi engkau minum<x id="b" /> dari pialanya.<x id="c" />

Terjagalah, terjagalah,<x id="y" /> bangunlah, hai Yerusalem<n id="1" />, hai engkau yang telah meminum dari tangan TUHAN isi piala<x id="z" /> kehangatan murka-Nya,<x id="a" /> engkau yang telah meminum, menghirup habis<x id="b" /> isi cangkir yang memusingkan!<x id="c" />

Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku<x id="o" /> dan pialaku<n id="1" />,<x id="p" /> Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian<x id="q" /> yang diundikan kepadaku.

(102-7) Aku sudah menyerupai burung undan<x id="s" /> di padang gurun, sudah menjadi seperti burung ponggok pada reruntuhan.

kepala juru minuman<x id="c" /> itu dikembalikannya ke dalam jabatannya,<x id="d" /> sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun;<x id="e" />

Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat dua ribu bat air.

Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang;<x id="w" /> angin<x id="x" /> yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.

Engkau menyediakan hidangan<n id="1" /><x id="g" /> bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;<x id="h" /> pialaku<x id="i" /> penuh melimpah.

Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Allahmu yang memperjuangkan<x id="r" /> perkara umat-Nya: "Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala<x id="s" /> dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kauminum lagi,

Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat tiga ribu bat air.

(75-9) Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN<n id="1" />, berisi anggur berbuih, penuh campuran<x id="e" /> bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya<x id="f" /> akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.

Tidak ada orang yang akan memecah-mecahkan roti<x id="x" /> bagi orang yang berkabung<x id="y" /> untuk menghiburkan dia karena kematian itu. Bahkan tidak ada orang yang akan memberi dia minum dari piala penghiburan<x id="z" /> oleh karena kematian ayah atau ibunya.

Maka aku mengambil piala itu dari tangan TUHAN, lalu meminumkan isinya kepada segala bangsa yang kepadanya TUHAN mengutus<x id="x" /> aku,

Tetapi apabila mereka enggan menerima piala itu dari tanganmu untuk meminum<x id="d" /> isinya, maka haruslah kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kamu wajib meminumnya!

Di depan anggota-anggota kaum orang Rekhab itu aku meletakkan piala-piala penuh anggur dan cawan-cawan, lalu aku berkata kepada mereka: "Silakan minum anggur!"