"Tanah<n id="1" /><x id="c" /> jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik<x id="d" /> tanah itu, sedang kamu adalah orang asing<x id="e" /> dan pendatang bagi-Ku.

Haruslah kamu memakannya di suatu tempat yang kudus,<x id="h" /> karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan<x id="i" /> kepadaku.

Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir,<x id="b" /> supaya menjadi Allahmu;<x id="c" /> jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.<x id="d" />

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya<n id="1" /><x id="g" /> dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.<x id="h" />

Dan kamu harus menganggap dia kudus,<x id="s" /> karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu.<x id="t" /> Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.<x id="u" />

Apabila seseorang kena kusta, ia harus dibawa kepada imam.

Apabila pada kulit seseorang ada barah<x id="e" /> yang telah sembuh,

Apabila rambut kepala seorang laki-laki meluruh, dan ia hanya menjadi botak,<x id="t" /> ia tahir.

Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.

Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia.

Maka kamu harus menguduskan<x id="l" /> dirimu, dan kuduslah<x id="m" /> kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.<x id="n" />

supaya jangan ia melanggar kekudusan keturunannya di antara orang-orang sebangsanya, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan dia."

Dan apabila kamu menyembelih korban syukur<x id="s" /> bagi TUHAN, kamu harus menyembelihnya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.

Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.<x id="o" />

Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui<x id="j" /> dosa<n id="1" /> yang telah diperbuatnya itu,

Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.

Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apapun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.

Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.

maka kusta idapanlah<x id="b" /> yang ada pada kulitnya. Imam harus menyatakan dia najis dengan tidak usah mengurung dia, karena orang itu memang sudah najis.