Engkau cantik<x id="g" /> sekali, manisku, tak ada cacat cela<x id="h" /> padamu<n id="1" />.

narwastu dan kunyit<n id="1" />, tebu dan kayu manis<x id="y" /> dengan segala macam pohon kemenyan, mur<x id="z" /> dan gaharu<n id="2" />,<x id="a" /> beserta pelbagai rempah<x id="b" /> yang terpilih.

Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.<x id="p" />

Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.<x id="v" />

Lehermu seperti menara<x id="z" /> Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai<x id="a" /> tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

Kata-katanya<x id="g" /> manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik<n id="1" />. Demikianlah kekasihku,<x id="h" /> demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.<x id="i" />

Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.<x id="u" />

Apakah itu yang membubung dari padang gurun<n id="1" /><x id="l" /> seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur<x id="m" /> dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi<x id="n" /> dari pedagang?

Betapa nikmat<x id="n" /> kasihmu,<x id="o" /> dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur,<x id="p" /> dan lebih harum bau minyakmu<x id="q" /> dari pada segala macam rempah.

Semerbak bau buah dudaim<n id="1" />;<x id="w" /> dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!<x id="x" />

Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina<n id="1" />.<x id="f" />