Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar,<x id="e" /> dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

Moleklah pipimu<x id="r" /> di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung.<x id="s" />

Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya,<x id="c" /> biarlah ia kenyang dengan cercaan.<x id="d" />

(40-21) Dapatkah engkau mengenakan tali rotan pada hidungnya,<x id="x" /> mencocok rahangnya dengan kaitan?<x id="y" />

Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang<x id="d" /> dengan tulang itu.

Setelah berkata demikian, dilemparnya tulang rahang itu dari tangannya. Kemudian dinamailah tempat itu Ramat Lehi.<x id="f" />

Mereka mengangakan mulutnya<x id="d" /> melawan aku,<x id="e" /> menampar pipiku<x id="f" /> dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.<x id="g" />

Pipinya<x id="a" /> bagaikan bedeng rempah-rempah,<x id="b" /> petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung<x id="c" /> bibirnya, bertetesan cairan mur.<x id="d" />

Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul<x id="m" /> aku<n id="1" />, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku.<x id="n" /> Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.<x id="o" />

Inilah hak imam<x id="j" /> terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban sembelihan, baik lembu<x id="k" /> maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan, kedua rahang dan perut besar.<x id="l" />

Sesudah itu tampillah Zedekia<x id="z" /> bin Kenaana, ditamparnyalah<x id="a" /> pipi Mikha serta berkata: "Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara<x id="b" /> kepadamu?"

(3-8) Bangkitlah,<x id="k" /> TUHAN, tolonglah aku,<x id="l" /> ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul<x id="m" /> rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi<x id="n" /> orang-orang fasik.

hembusan nafas-Nya<x id="s" /> seperti sungai yang menghanyutkan,<x id="t" /> yang airnya sampai ke leher<x id="u" />--Ia datang untuk mengayak bangsa-bangsa dengan ayak<x id="v" /> kebinasaan dan untuk memasang suatu kekang<x id="w" /> yang menyesatkan di mulut suku-suku bangsa.

Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis,<x id="f" /> air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya,<x id="g" /> tak ada seorangpun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya,<x id="h" /> mereka menjadi seterunya.<x id="i" />

Aku akan mengenakan kelikir<x id="a" /> pada rahangmu dan membuat ikan dari anak-anak sungaimu berlekatan pada sisikmu<x id="b" />. Aku akan mengangkat engkau dari tengah anak-anak sungaimu dengan segala ikannya yang berlekatan pada sisikmu

Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih<n id="1" />.<x id="d" /> Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk<x id="e" /> dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka<x id="f" /> makan.<x id="g" />

(4-14) Sekarang, engkau harus mendirikan tembok bagimu; pagar pengepungan telah mereka dirikan melawan kita; dengan tongkat mereka memukul pipi<x id="h" /> orang yang memerintah Israel.

Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar<x id="i" /> kembali. Sebab itu dinamailah mata air<x id="j" /> itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.

Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana; ditamparnyalah<x id="e" /> pipi Mikha serta berkata: "Bagaimana mungkin Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?"

Aku akan menarik engkau dengan mengenakan kelikir<x id="f" /> pada rahangmu dan membawa engkau ke luar beserta seluruh tentaramu, yaitu pasukan berkuda, semuanya berpakaian lengkap, suatu kumpulan orang banyak dengan perisai besar dan kecil dan semuanya berpedang<x id="g" /> di tangannya.