Tetapi Abraham menyesali Abimelekh tentang sebuah sumur yang telah dirampas<x id="p" /> oleh hamba-hamba Abimelekh.

Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel,

maka Allah membangkitkan semangat jahat<n id="1" /><x id="i" /> di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh,

Sekiranya orang-orang kota ini ada di dalam tanganku,<x id="t" /> maka tentulah aku mengenyahkan Abimelekh." Lalu berkatalah ia ke arah Abimelekh: "Perkuatlah tentaramu<x id="u" /> dan majulah!"

Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka.<x id="b" />"

Maka majulah Gaal dengan dipandangi oleh warga kota Sikhem, lalu berperang melawan Abimelekh.

Keesokan harinya orang-orang kota itu pergi ke ladang. Setelah hal ini dikabarkan kepada Abimelekh,

Dikabarkanlah kepada Abimelekh, bahwa seluruh warga kota Menara-Sikhem telah berhimpun di sana.

Selanjutnya Abimelekh pergi ke Tebes; ia mengepung Tebes,<x id="g" /> lalu merebutnya.

Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa<x id="k" /> yang tak bersalah?

Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?"

Lalu Abraham berdoa kepada Allah,<x id="c" /> dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak.

Lalu Abraham mengambil domba dan lembu dan memberikan semuanya itu kepada Abimelekh, kemudian kedua orang itu mengadakan perjanjian.<x id="q" />

Lalu kata Abimelekh kepada Abraham: "Untuk apakah ketujuh anak domba yang kaupisahkan ini?"

Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang mengganggu<x id="s" /> orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati.<x id="t" />"

Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: "Pergilah<x id="b" /> dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami.<x id="c" />"

Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkannya, bersama-sama dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya.<x id="u" />

juga gundiknya<x id="b" /> yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh<x id="c" /> kepada anak itu.

Kemudian larilah Yotam;<x id="g" /> ia melarikan diri ke Beer,<x id="h" /> dan tinggal di sana karena takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.

Sebab itu berangkatlah Abimelekh pada waktu malam beserta segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengadakan penghadangan dalam empat pasukan untuk melawan Sikhem.