Mengapa kami dianggap binatang?<x id="q" /> Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu?<x id="r" />

"Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?<x id="i" />"

Dari jendela<x id="r" /> ibu Sisera menjenguk dan berseru<x id="s" /> dari tingkap: "Mengapa keretanya tak kunjung datang? Mengapa kereta-keretanya belum kedengaran?"

Mengapa pangkuan menerima aku;<x id="k" /> mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?

Kepada manusiakah keluhanku<x id="b" /> tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?<x id="c" />

Mengapa orang fasik tetap hidup<n id="1" />, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?<x id="g" />

Mengapa engkau berbantah dengan Dia,<x id="q" /> bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu?<x id="r" />

Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan<x id="d" /> dia!

Tetapi kata Ishak kepada mereka: "Mengapa kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh aku keluar<x id="v" /> dari tanahmu?"

Ketika mereka sampai kepada Rehuel,<x id="z" /> ayah mereka, berkatalah ia: "Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?"

Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah yang kuperintahkan kepadamu?"

Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan<x id="j" /> begitu saja?" Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya.

"Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa<x id="b" /> penghukuman<x id="c" /> dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari<x id="d" /> pengadilan-Nya?

Adakah Israel itu budak<x id="o" /> atau anak budak? Maka mengapa ia menjadi rampasan?

Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu,<x id="p" /> mereka menolak untuk kembali.<x id="q" />

Dan apabila engkau bertanya dalam hatimu: "Mengapakah semuanya ini menimpa aku?<x id="f" />" Karena banyaknya kesalahanmulah<n id="1" /><x id="g" /> maka disingkapkan<x id="h" /> ujung kainmu dan engkau diperkosa!<x id="i" />

Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan<x id="a" /> bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu: "Mengapakah hari ini mukamu semuram<x id="b" /> itu?"

Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?"

Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki,<x id="r" /> dan ia memandang rupa TUHAN.<x id="s" /> Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?<x id="t" />"