Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak itu?" Jawab mereka: "Sudah."

Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista<x id="i" /> TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

Jadi, janganlah tuanku raja menaruh pikiran dalam hatinya, bahwa semua anak raja itu sudah mati, sebab hanya Amnon yang mati."

Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!"

Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari, paranglah<x id="o" /> dia." Orang itu memarangnya, sehingga mati.<x id="p" />

Tetapi anak buah Daud menewaskan dari suku Benyamin, dari orang-orang Abner, tiga ratus enam puluh orang.

Karena Abner raja mengucapkan nyanyian ratapan<x id="m" /> ini: "Apakah Abner harus mati seperti orang bebal?

Ketika didengar anak Saul, bahwa Abner<x id="w" /> sudah mati di Hebron, maka hilanglah keberaniannya, dan terkejutlah seluruh orang Israel.

Lalu sujudlah Mefiboset<x id="p" /> dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing<x id="q" /> mati seperti aku?"

Sesudah itu matilah raja bani Amon; dan Hanun, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.

Lalu raja tidak lagi marah terhadap Absalom,<x id="w" /> sebab kesedihan hatinya karena kematian Amnon telah surut.<x id="x" />

Raja bertanya kepadanya: "Ada apa?" Jawabnya: "Ah, aku ini seorang janda, sebab suamiku sudah mati.

Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.<x id="b" />

Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja bersumpah<x id="j" /> kepadanya.

Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati."

Tetapi Asael menolak berhenti. Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut<x id="t" /> Asael dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati<x id="u" /> di tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana.

Siapakah yang menewaskan Abimelekh<x id="e" /> bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok<x id="f" /> itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

Sebab kita pasti mati,<x id="p" /> kita seperti air<x id="q" /> yang tercurah ke bumi, yang tidak terkumpulkan. Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang<x id="r" /> yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya.