Patuhilah perintah raja<n id="1" /> demi sumpahmu kepada Allah.

Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia<x id="l" /> untuk melelahkan dirinya.

Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum<x id="p" /> dan menikmati kesenangan<x id="q" /> dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah<n id="1" />.<x id="r" />

Yang sekarang ada dulu sudah ada,<x id="t" /> dan yang akan ada sudah lama ada;<x id="u" /> dan Allah mencari yang sudah lalu.

(5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.<x id="u" />

Perhatikanlah pekerjaan<x id="k" /> Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?<x id="l" />

dan debu kembali<x id="g" /> menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah<n id="1" /><x id="h" /> yang mengaruniakannya.<x id="i" />

Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.<x id="s" />

(5-1) Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah,<x id="n" /> karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.<x id="o" />

(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda<x id="e" /> dan kuasa untuk menikmatinya,<x id="f" /> untuk menerima bahagiannya,<x id="g" /> dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.<x id="h" />

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya,<x id="j" /> melainkan orang lain yang menikmatinya<n id="1" />! Inilah kesia-siaan dan penderitaan<x id="k" /> yang pahit.

Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum<x id="z" /> dan bersenang-senang dalam jerih payahnya.<x id="a" /> Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah<n id="1" />.<x id="b" />

Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili<x id="v" /> baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan<x id="w" /> ada waktunya."

Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang.<x id="x" />"

(5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya,<x id="r" /> karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu<n id="1" />.<x id="s" />

(5-19) Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.<x id="i" />

Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah<x id="q" /> luput dari kedua-duanya.

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan<n id="1" /> dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur,<x id="l" /> karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.<x id="m" />

Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu<x id="f" /> dengan hati yang senang<n id="1" />,<x id="g" /> karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.