Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan selama tujuh hari<x id="s" />, sampai kepada genapnya perayaan pentahbisan, karena perayaan pentahbisan akan berlangsung tujuh hari lamanya.

Selanjutnya dibawanyalah korban sajian dan diambilnya segenggam dari padanya, lalu dibakarnya di atas mezbah, di samping korban bakaran<x id="t" /> pada waktu pagi.

Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal,<x id="i" /> supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.<x id="j" />

Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan<x id="j" /> untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan,<x id="k" /> yakni pakaian kudus.

Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apapun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya.

Bila sudah genap<x id="i" /> hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba<x id="j" /> berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa<x id="k" /> ke pintu Kemah Pertemuan, dengan menyerahkannya kepada imam.

Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya<x id="w" /> dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian<x id="x" /> kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya.<x id="y" />

Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.