Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah<x id="i" /> dan berdoa<x id="j" /> kepadanya, katanya: "Tolonglah<x id="k" /> aku, sebab engkaulah allahku!"

Dan kayunya menjadi kayu api<x id="e" /> bagi manusia, yang memakainya untuk memanaskan diri; lagipula ia menyalakannya untuk membakar roti. Tetapi juga ia membuatnya menjadi allah lalu menyembah<x id="f" /> kepadanya; ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud<x id="g" /> kepadanya.

Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas<x id="y" /> untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!<x id="z" />

Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak ada cukup pengetahuan atau pengertian<x id="n" /> untuk mengatakan: "Setengahnya sudah kubakar dalam api dan di atas baranya<x id="o" /> juga sudah kubakar roti, sudah kupanggang daging, lalu kumakan. Masakan sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian?<x id="p" /> Masakan aku akan menyembah kepada kayu kering?<x id="q" />"