TUHAN telah membuat segala kebenaran<x id="z" /> kita menjadi nyata; marilah kita ceritakan di Sion perbuatan<x id="a" /> TUHAN, Allah kita!

turunlah ia ke istana raja, ke kamar panitera.<x id="k" /> Di sana tampak duduk semua pemuka, yakni panitera Elisama, Delaya bin Semaya, Elnatan<x id="l" /> bin Akhbor, Gemarya bin Safan, Zedekia bin Hananya dan semua pemuka<x id="m" /> lain.

Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat<x id="v" /> TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.

yang merancang membuat umat-Ku melupakan<x id="k" /> nama-Ku dengan mimpi-mimpinya yang mereka ceritakan seorang kepada seorang, sama seperti nenek moyang mereka melupakan<x id="l" /> nama-Ku oleh karena Baal?<x id="m" />

Nabi yang beroleh mimpi,<x id="n" /> biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku<x id="o" /> itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja.

Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul<x id="r" /> dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan<n id="1" />,<x id="s" /> rumah<x id="t" /> panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara.

Sekarang, dengarkanlah, hai tuanku raja! Biarlah permohonanku sampai di hadapanmu: janganlah kembalikan aku ke rumah panitera Yonatan, nanti aku mati di sana.<x id="a" />"

Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan mimpi-mimpi<x id="u" /> dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya serta menyesatkan<x id="v" /> umat-Ku dengan dustanya<x id="w" /> dan dengan bualnya. Aku ini tidak pernah mengutus<x id="x" /> mereka dan tidak pernah memerintahkan mereka. Mereka sama sekali tiada berguna<x id="y" /> untuk bangsa ini, demikianlah firman TUHAN.

Seperti tentara langit<n id="1" /> tidak terbilang<x id="h" /> dan seperti pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak keturunan hamba-Ku Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku."

Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah TUHAN, di kamar Gemarya<x id="g" /> anak panitera<x id="h" /> Safan,<x id="i" /> di pelataran atas di muka pintu gerbang baru<x id="j" /> dari rumah TUHAN.

Raja menyuruh Yehudi<x id="u" /> mengambil gulungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja<x id="v" /> dan semua pemuka yang berdiri dekat raja.

Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur,<x id="x" /> maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api<n id="1" /> yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api<x id="y" /> yang di perapian itu.

Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap<x id="d" /> juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan<x id="e" /> mereka.

Maka Yeremia mengambil gulungan lain<n id="1" /> dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan<x id="q" /> di dalamnya langsung dari mulut<x id="r" /> Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar<x id="s" /> Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.

Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai prajurit-prajurit dan tujuh orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera<x id="f" /> panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di tengah-tengah kota itu.