Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu<x id="t" /> aku bergembira, seperti atas segala harta.

Aku telah berpaut<x id="t" /> pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu.

Hidupkanlah<x id="m" /> aku sesuai dengan kasih setia-Mu,<x id="n" /> supaya aku berpegang pada peringatan<x id="o" /> yang Kauberikan.

Peringatan-peringatan-Mu ajaib,<x id="m" /> itulah sebabnya jiwaku memegangnya.<x id="n" />

Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti,<x id="p" /> supaya aku hidup.

Pengejar dan lawanku banyak,<x id="o" /> tetapi aku tidak menyimpang<x id="p" /> dari peringatan-peringatan-Mu.

Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian<x id="q" /> yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.

tetapi orang Lewi haruslah berkemah di sekeliling Kemah Suci,<x id="j" /> tempat hukum Allah supaya umat Israel jangan kena<x id="k" /> murka; orang Lewi haruslah memelihara Kemah Suci, tempat hukum<x id="l" /> itu."

Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum<n id="1" />,<x id="b" /> yang akan Kuberikan kepadamu.

Tutup pendamaian<x id="l" /> itu haruslah kauletakkan di atas tabut hukum di dalam tempat maha kudus.

Haruslah engkau mengurapi<x id="v" /> dengan itu Kemah Pertemuan dan tabut hukum,

tabut hukum<x id="u" /> Allah dengan kayu-kayu pengusungnya dan tutup pendamaian,

Condongkanlah hatiku<x id="b" /> kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba.<x id="c" />

Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu<x id="h" /> kurenungkan.

Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.<x id="c" />

Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut<x id="x" /> hukum Allah untuk disimpan.

Kautempatkanlah di dalamnya tabut hukum<x id="o" /> dan kaupasanglah tabir sebagai penudung di depan tabut itu.

Pada tahun yang kedua,<x id="b" /> pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah<x id="c" /> awan itu dari atas Kemah Suci, tempat hukum<x id="d" /> Allah.

Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan<x id="s" /> di hadapan tabut hukum,<x id="t" /> tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.<x id="u" />

Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum<x id="y" /> Allah.