dari bani Harim:<x id="b" /> Maaseya, Elia, Semaya, Yehiel dan Uzia;

Ia melakukan apa yang benar<x id="a" /> di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya.

dan anak orang ini ialah Tahat, dan anak orang ini ialah Uriel,<x id="a" /> dan anak orang ini ialah Uzia, dan anak orang ini ialah Saul.

Uzia memperlengkapi seluruh tentara<x id="p" /> itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.

Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya<x id="b" /> bin Amos.

mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam<x id="v" /> keturunan<x id="w" /> Harun<x id="x" /> yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan!<x id="y" /> Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

Salum bin Yabesh menjadi raja dalam tahun yang ketiga puluh sembilan zaman Uzia, raja Yehuda. Ia memerintah sebulan lamanya di Samaria.<x id="e" />

Hosea<x id="w" /> bin Ela mengadakan persepakatan melawan Pekah bin Remalya; dibunuhnyalah<x id="x" /> dia, kemudian dia menjadi raja menggantikannya dalam tahun kedua puluh zaman Yotam bin Uzia.

Dalam tahun kedua zaman Pekah bin Remalya, raja Israel, Yotam,<x id="z" /> anak Uzia raja Yehuda menjadi raja.

Yang mengawasi persediaan raja ialah Azmawet bin Adiel dan yang mengawasi persediaan di luar kota, di kota-kota, di desa-desa dan di dalam menara-menara lumbung ialah Yonatan bin Uzia.

Segenap bangsa Yehuda<x id="f" /> mengambil Uzia<n id="1" />, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.

Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.

Orang-orang Amon<x id="m" /> membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar.

Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut<x id="n" /> di atas Pintu Gerbang Lebak<x id="o" /> dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.

Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta<x id="z" /> pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN. Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.

Penglihatan<n id="3" /><x id="a" /> yang telah dilihat<x id="b" /> Yesaya<n id="4" /> bin Amos tentang Yehuda<n id="5" /> dan Yerusalem<x id="c" /> dalam zaman Uzia,<x id="d" /> Yotam,<x id="e" /> Ahas<x id="f" /> dan Hizkia,<x id="g" /> raja-raja Yehuda.

Dalam tahun matinya<x id="g" /> raja Uzia<n id="1" /><x id="h" /> aku melihat Tuhan<n id="2" /><x id="i" /> duduk di atas takhta<x id="j" /> yang tinggi dan menjulang,<x id="k" /> dan ujung jubah-Nya<x id="l" /> memenuhi Bait Suci.

Selain itu Uzia mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.

Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah<x id="a" /> pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.