Dan sesungguhnya, seperti nyawamu pada hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan<x id="l" /> aku dari segala kesusahan."

Pada suatu hari Eli, yang matanya<x id="t" /> mulai kabur dan tidak dapat melihat<x id="u" /> dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.

Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya<x id="i" /> sudah bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi.

Lalu orang-orang Yabesh itu berkata kepada Nahas: "Besok kami akan keluar menyerahkan<x id="c" /> diri kepadamu; maka bolehlah kamu lakukan terhadap kami apapun yang kamu pandang baik."

Sekarang tinggallah berdiri<x id="a" /> dan lihatlah<x id="b" /> perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu ini.

Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan<x id="x" /> dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"

Tetapi Mikhal,<x id="d" /> anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya;<x id="e" />

Orang Filistin mengumpulkan<x id="i" /> segala tentara mereka ke Afek,<x id="j" /> sedang orang Israel berkemah dekat mata air yang di Yizreel.<x id="k" />

Sebab itu, pulanglah, pergilah dengan selamat dan jangan lakukan apa yang jahat di mata raja-raja kota orang Filistin itu."

Daud maju berperang dan selalu berhasil<x id="x" /> ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit.<x id="y" /> Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.

Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.<x id="d" />" Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram<x id="e" /> lagi.

Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu<x id="i" /> akan mati oleh pedang lawan.

Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya<x id="j" /> baik."

Orang-orang Bet-Semes sedang menuai gandum<x id="u" /> di lembah. Ketika mereka mengangkat muka, maka tampaklah kepada mereka tabut itu, lalu bersukacitalah mereka melihatnya.

Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja<x id="b" /> untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan<x id="c" /> Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

Tetapi Nahas, orang Amon itu, berkata kepada mereka: "Dengan syarat<x id="n" /> inilah aku akan mengadakan perjanjian dengan kamu, bahwa tiap mata kananmu akan kucungkil;<x id="o" /> dengan demikian aku mendatangkan malu<x id="p" /> kepada segenap orang Israel."

Lalu kata Yonatan: "Ayahku mencelakakan<x id="z" /> negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu ini.

Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil<x id="w" /> pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel?

Kemudian disuruhnyalah<x id="o" /> menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok.<x id="p" /> Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia<n id="1" />, sebab inilah dia."

Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."