Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.<x id="p" />

Matanya bagaikan merpati<x id="y" /> pada batang air, bermandi dalam susu,<x id="z" /> duduk pada kolam yang penuh.

Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku<x id="p" /> gairahnya<x id="q" /> tertuju.

<n id="1" />--Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta<x id="d" /> kuat seperti maut, kegairahan<x id="e" /> gigih seperti dunia orang mati<n id="2" />, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu<n id="1" />, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.

Telah dibawanya aku ke rumah pesta,<x id="i" /> dan panjinya<x id="j" /> di atasku adalah cinta.

Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku<n id="1" />.

harum bau minyakmu,<x id="d" /> bagaikan minyak yang tercurah namamu,<x id="e" /> oleh sebab itu gadis-gadis<x id="f" /> cinta kepadamu!

Di atas ranjangku pada malam hari kucari<x id="f" /> jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia<n id="1" />.

Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.<x id="p" />

Lehermu seperti menara<x id="z" /> Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai<x id="a" /> tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

Aku ditemui peronda-peronda kota,<x id="s" /> dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.

Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon,<x id="f" /> terpilih seperti pohon-pohon aras.

Kepalamu seperti bukit Karmel,<x id="j" /> rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

--Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang,<x id="j" /> atau seperti anak rusa<x id="k" /> di atas gunung-gunung<x id="l" /> tanaman rempah-rempah.

Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba<x id="n" /> berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara<x id="o" /> dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

--Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita,<x id="p" /> ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang,<x id="b" /> kembalilah, kekasihku,<x id="c" /> berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa<x id="d" /> di atas gunung-gunung<x id="e" /> tanaman rempah-rempah!

Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur;<x id="o" /> bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.

Lehermu bagaikan menara gading,<x id="g" /> matamu bagaikan telaga di Hesybon,<x id="h" /> dekat pintu gerbang Batrabim<n id="1" />; hidungmu seperti menara di gunung Libanon,<x id="i" /> yang menghadap ke kota Damsyik.