Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu<n id="1" /> untuk memberitahukan makna itu kepada raja.

Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh<x id="z" /> yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"

Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan kepadaku makna<x id="p" /> mimpi itu.

Kemudian orang-orang berilmu,<x id="q" /> ahli jampi, para Kasdim dan ahli nujum<x id="r" /> datang menghadap dan aku menceritakan kepada mereka mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku.<x id="s" />

Tetapi semua orang bijaksana<x id="u" /> dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya<x id="v" /> kepada raja.

Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna<x id="j" /> perkataan itu.

(6-19) Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah<x id="o" /> ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.<x id="p" />

Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan<x id="a" /> dari Yehuda,<x id="b" /> yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja."

Pada akhirnya Daniel datang menghadap aku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar<x id="t" /> menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa<x id="u" /> yang kudus. Lalu kuceritakan kepadanya mimpi itu:

Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup<x id="x" /> tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;

Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?<x id="g" />

Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi,<x id="n" /> para Kasdim<x id="o" /> dan para ahli nujum<x id="p" /> dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana<x id="q" /> di Babel itu: "Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya<x id="r" /> akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku<x id="s" /> ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.<x id="t" />"

(6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah<x id="c" /> Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut,<x id="d" /> berdoa serta memuji Allahnya<n id="1" />, seperti yang biasa dilakukannya.<x id="e" />