Hizkia berkata: "Itu perkara ringan<x id="l" /> bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak."

Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.<x id="i" />

Sebab tidak ada laskar ditinggalkan<x id="s" /> pada Yoahas, selain dari lima puluh orang berkuda dan sepuluh kereta dan sepuluh ribu orang berjalan kaki, sebab raja Aram telah membinasakan mereka dan meniupkan mereka seperti abu<x id="t" /> pengirikan.

Yesaya menjawab: "Inilah yang akan menjadi tanda<x id="k" /> bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?"

Dalam tahun ketiga puluh sembilan zaman Azarya, raja Yehuda, Menahem bin Gadi menjadi raja atas Israel. Ia memerintah sepuluh tahun lamanya di Samaria.

Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang<x id="m" /> sepuluh tapak<n id="1" />, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.

Ia mengalahkan Edom di Lembah Asin,<x id="q" /> sepuluh ribu orang banyaknya, dan merebut Sela<x id="r" /> dalam peperangan itu, lalu dinamainyalah kota itu Yokteel; begitulah sampai hari ini.

Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan,<x id="x" /> semua panglima dan semua pahlawan<x id="y" /> yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah<x id="z" /> dari rakyat negeri.

Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh<x id="o" /> Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa.<x id="p" />