Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.<x id="e" />

Inilah yang akan menjadi tanda<x id="j" /> bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari<x id="k" /> yang sama keduanya akan mati.<x id="l" />

Orang itu dari tahun ke tahun<x id="g" /> pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah<x id="h" /> dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo.<x id="i" /> Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli,<x id="j" /> Hofni dan Pinehas.

Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub;<x id="w" /> kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.

Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas<n id="1" />,<x id="j" /> dan tabut Allah sudah dirampas.<x id="k" />"

Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua. Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak.

Ahia, anak Ahitub,<x id="w" /> saudara Ikabod,<x id="x" /> anak Pinehas, anak Eli,<x id="y" /> imam TUHAN di Silo,<x id="z" /> dialah yang memakai baju efod pada waktu itu. Tetapi rakyat tidak tahu tentang perginya Yonatan itu.