Seperti bunga<x id="x" /> ia berkembang, lalu layu,<x id="y" /> seperti bayang-bayang<x id="z" /> ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.<x id="a" />

Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput,<x id="h" /> seperti bunga<x id="i" /> di padang demikianlah ia berbunga;

Rumput menjadi kering, bunga<x id="p" /> menjadi layu, tetapi firman<x id="q" /> Allah kita tetap<x id="r" /> untuk selama-lamanya<n id="1" />.<x id="s" />"

Juga haruslah engkau membuat patam<x id="g" /> dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.<x id="h" />

Lalu diukirnyalah padanya kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya pintu itu dengan emas pipih pada gambar ukiran itu.

Rumput menjadi kering,<x id="m" /> bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya<x id="n" /> dengan nafas-Nya.<x id="o" /> Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.

Berikanlah sayap<x id="t" /> kepada Moab, supaya ia lari terbang;<x id="u" /> kota-kotanya akan menjadi sunyi sepi, tidak ada lagi penduduk di dalamnya.

Dibuat merekalah patam, jamang yang kudus dari emas murni, dan pada jamang itu dituliskan tulisan, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.<x id="q" />

Kayu aras<x id="n" /> sebelah dalam rumah itu berukirkan buah labu dan bunga mengembang; semuanya ditutupi kayu aras, tidak ada batu kelihatan.

Dan pada segala dinding<x id="u" /> rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub,<x id="v" /> pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar.

Celaka<x id="h" /> atas mahkota kemegahan pemabuk-pemabuk Efraim<n id="1" />,<x id="i" /> atas bunga yang sudah mulai layu di perhiasan kepala mereka yang indah-indah--yaitu kota yang terletak tinggi di atas bukit, di atas lembah<x id="j" /> yang subur yang penuh peminum anggur<x id="k" /> yang sudah pening--!

Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput<x id="l" /> dan semua semaraknya seperti bunga di padang.

Kemudian ditaruhnyalah serban di kepalanya, dan di atas serban<x id="j" /> itu di sebelah depan ditaruhnyalah patam emas, yakni jamang<x id="k" /> yang kudus, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.<x id="l" />

Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum<x id="z" /> itu, maka tampaklah tongkat<x id="a" /> Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.<x id="b" />

Pada kedua daun pintu<x id="w" /> yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.