Hai anakku,<x id="p" /> janganlah engkau menolak didikan<x id="q" /> TUHAN<n id="1" />, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,

Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa<x id="r" /> yang akan Kuhalau dari depanmu:<x id="s" /> karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak<x id="t" /> melihat mereka.

Lalu mereka berkata-kata melawan Allah<x id="j" /> dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?<x id="k" /> Supaya kami mati di padang gurun ini?<x id="l" /> Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air,<x id="m" /> dan akan makanan<x id="n" /> hambar ini kami telah muak."

Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah<x id="w" /> orang Moab karena orang Israel.

Dialah yang menjadi lawan Israel sepanjang umur Salomo; ia mendatangkan malapetaka sama seperti Hadad. Ia muak akan orang Israel dan menjadi raja atas Aram.<x id="s" />

sebab sebelum anak itu tahu<x id="n" /> menolak yang jahat dan memilih yang baik,<x id="o" /> maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.<x id="p" />

Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het<x id="h" /> itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini,<x id="i" /> semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?<x id="j" />"