Lalu sujudlah Abraham di depan penduduk negeri itu

Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan<x id="r" /> itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.<x id="s" />"

Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?<x id="v" />

Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau pergi beserta orang ini?" Jawabnya: "Mau.<x id="n" />"

Selanjutnya katanya kepada mereka: "Selamatkah ia?" Jawab mereka: "Selamat! Tetapi lihat, itu datang anaknya perempuan, Rahel,<x id="a" /> dengan kambing dombanya.<x id="b" />"

Selagi ia berkata-kata dengan mereka, datanglah Rahel dengan kambing domba<x id="e" /> ayahnya, sebab dialah yang menggembalakannya.

Berkatalah Rahel: "Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan akupun menang.<x id="o" />" Maka ia menamai anak itu Naftali.<x id="p" />

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak<x id="i" /> tuanku menggantikan anak itu,<x id="j" /> dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku.<x id="n" /> Sebab itu angkutlah aku dari Mesir<n id="1" /> dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka.<x id="o" />" Jawabnya: "Aku akan berbuat seperti katamu itu."

Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali<n id="1" /> kepadamu.<x id="k" />"

Lalu berkatalah ia: "TUHAN<n id="1" />, Allah tuanku Abraham,<x id="f" /> buatlah kiranya tercapai tujuanku<x id="g" /> pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu<x id="h" /> kepada tuanku Abraham.

Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak,<x id="y" /> anaknya itu; dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.<x id="z" />

Lalu bertengkarlah<x id="f" /> para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami.<x id="g" />" Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.

Pada waktu malam datanglah Allah dalam suatu mimpi kepada Laban, orang Aram<x id="t" /> itu, serta berfirman kepadanya:<x id="u" /> "Jagalah baik-baik, supaya engkau jangan mengatai Yakub dengan sepatah katapun.<x id="v" />"

Ia memerintahkan kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanku,<x id="z" /> kepada Esau: Beginilah kata hambamu<x id="a" /> Yakub: Aku telah tinggal pada Laban<x id="b" /> sebagai orang asing dan diam di situ selama ini.

Lalu kata orang itu: "Namamu<x id="n" /> tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel<n id="1" />,<x id="o" /> sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.<x id="p" />"

Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu;<x id="y" /> dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat<x id="z" /> negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.<x id="a" />

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku,<x id="z" /> tetapi Allah telah mereka-rekakannya<x id="a" /> untuk kebaikan<n id="1" />,<x id="b" /> dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup<x id="c" /> suatu bangsa yang besar.

dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa<x id="u" /> untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.

Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian,<x id="x" /> membunuh orang benar<x id="y" /> bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama<x id="z" /> dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim<x id="a" /> segenap bumi tidak menghukum dengan adil?<x id="b" />"