Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah.

Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot<x id="f" /> dan mereka tinggal di situ.

Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot<x id="f" /> dan berkemah di padang gurun Paran.<x id="g" />

Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan<x id="n" /> bagi allah<x id="o" /> mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu<n id="1" />.

Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa<x id="b" /> kepada TUHAN;<x id="c" /> maka padamlah api itu.

Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.<x id="u" />

Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis<x id="g" /> pada malam itu.

Setelah Musa menyampaikan perkataan ini<x id="m" /> kepada semua orang Israel, maka berkabunglah<x id="n" /> bangsa itu dengan sangat.

Segenap umat Israel akan beroleh pengampunan, juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, karena hal itu dilakukan oleh seluruh bangsa itu dengan tidak sengaja.<x id="e" />

dan bertengkarlah<x id="u" /> bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati<x id="v" /> binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN!<x id="w" />

yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana;

Sementara Israel tinggal di Sitim,<x id="j" /> mulailah bangsa itu berzinah<x id="k" /> dengan perempuan-perempuan<x id="l" /> Moab.<x id="m" />

Jika kamu berbalik membelakangi Dia, maka kamu akan lebih lama lagi dibiarkan-Nya tinggal di padang gurun dan kamu akan membawa kemusnahan<x id="j" /> atas seluruh bangsa ini."

Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa<x id="q" /> dan berkata: "Kami telah berdosa,<x id="r" /> sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN,<x id="s" /> supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa<x id="t" /> untuk bangsa itu.

Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut<n id="1" /><x id="w" /> di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN<x id="x" /> mendengarnya bangkitlah<x id="y" /> murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka<x id="z" /> dan merajalela<x id="a" /> di tepi tempat perkemahan.

Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya,<x id="l" /> lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.

Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis<x id="n" /> di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa<x id="t" /> ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.

Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang<x id="k" /> berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!

Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa,<x id="e" /> karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.