Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu,<x id="h" /> biarlah kiranya murka dan amarah-Mu<x id="i" /> berlalu<x id="j" /> dari Yerusalem,<x id="k" /> kota-Mu, gunung-Mu<x id="l" /> yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela<x id="m" /> bagi semua orang yang di sekeliling kami.

Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim,<x id="a" /> raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar,<x id="b" /> raja Babel,<x id="c" /> ke Yerusalem, lalu mengepung<x id="d" /> kota itu.

pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh<x id="v" /> tahun<n id="1" />.

Ya Tuhan, Engkaulah yang benar,<x id="i" /> tetapi patutlah kami malu<x id="j" /> seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang<x id="k" /> mereka oleh karena mereka berlaku murtad<x id="l" /> terhadap Engkau.<x id="m" />

Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali,<x id="g" /> sampai pada kedatangan seorang yang diurapi,<x id="h" /> seorang raja,<x id="i" /> ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa<n id="1" /> lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.<x id="j" />

(6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah<x id="c" /> Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut,<x id="d" /> berdoa serta memuji Allahnya<n id="1" />, seperti yang biasa dilakukannya.<x id="e" />