Ketika Sanbalat,<x id="s" /> orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem,<x id="t" /> orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami<n id="1" />.<x id="u" /> Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"

Ingatlah<x id="n" /> akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan<x id="o" /> di antara bangsa-bangsa.

Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan<x id="f" /> bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?

Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang<x id="h" /> mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!"

Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat<n id="1" />?

Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan<x id="p" /> mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku<x id="q" /> diam di sana.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="o" /> Mari, kita bangun kembali tembok<x id="p" /> Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.<x id="q" />"

Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba<x id="c" /> dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus<x id="d" /> sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah.<x id="e" />

Lalu aku memperingatkan mereka, kataku: "Mengapa kamu bermalam di depan tembok? Kalau kamu berbuat itu sekali lagi akan kukenakan tanganku kepadamu." Sejak waktu itu mereka tidak datang lagi pada hari Sabat.