"Kemudian aku menyuruh utusan dari padang gurun Kedemot<x id="q" /> kepada Sihon,<x id="r" /> raja Hesybon, menyampaikan pesan perdamaian,<x id="s" /> bunyinya:

Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi<x id="a" /> bagimu dan menjadi hamba<x id="b" /> kepadamu.

Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati,<x id="c" /> dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil<n id="1" /><x id="d" />--dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan--