Yakni mereka yang duduk dengan anggur<x id="v" /> sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran.

Setelah ia minum anggur,<x id="r" /> mabuklah ia<n id="1" /> dan ia telanjang dalam kemahnya.

Telah dibawanya aku ke rumah pesta,<x id="i" /> dan panjinya<x id="j" /> di atasku adalah cinta.

Yang mengawasi kebun-kebun anggur ialah Simei, orang Rama. Yang mengawasi hasil kebun anggur untuk persediaan anggur ialah Zabdi, orang Syifmi.

Anggur<x id="k" /> adalah pencemooh,<x id="l" /> minuman keras adalah peribut<n id="1" />, tidaklah bijak<x id="m" /> orang yang terhuyung-huyung<x id="n" /> karenanya.

Orang menjerit<x id="s" /> di jalan-jalan karena tiada anggur,<x id="t" /> segala sukacita sudah lenyap,<x id="u" /> kegirangan bumi sudah hilang.

Selama waktu kenazirannya janganlah ia makan sesuatu apapun yang berasal dari pohon anggur, dari bijinya sampai kepada pucuk rantingnya.

Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu."

Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu.<x id="b" />

Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta,<x id="v" /> ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,

Sementara minum anggur<x id="n" /> bertanyalah raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan<x id="o" /> sekalipun akan dipenuhi.<x id="p" />"

Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan<x id="q" /> tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram<x id="r" /> tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya."

Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur,<x id="p" /> bertanyalah pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan<x id="q" /> sekalipun akan dipenuhi.<x id="r" />"

Lalu bangkitlah raja dengan panas<x id="u" /> hatinya dari pada minum anggur dan keluar ke taman<x id="v" /> istana; akan tetapi Haman masih tinggal untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka<x id="w" /> kepadanya.

Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil<x id="x" /> tempat Ester berbaring.<x id="y" /> Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku<x id="z" /> sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari mulutnya, maka diselubungi oranglah muka<x id="a" /> Haman.

Tetapi orang-orang di sinipun pening<x id="a" /> karena anggur<n id="1" /><x id="b" /> dan pusing<x id="c" /> karena arak. Baik imam<x id="d" /> maupun nabi<x id="e" /> pening karena arak, kacau oleh anggur; mereka pusing oleh arak, pening pada waktu melihat penglihatan,<x id="f" /> goyang pada waktu memberi keputusan.

Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, kepadaku: "Ambillah dari tangan-Ku piala<x id="r" /> berisi anggur kehangatan amarah<n id="1" /> ini dan minumkanlah isinya kepada segala bangsa yang kepadanya Aku mengutus<x id="s" /> engkau,

Orang sombong<x id="y" /> dan khianat dia yang melagak,<x id="z" /> tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang<x id="a" /> seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya.<x id="b" />"

(2-13) Andaikata seseorang membawa daging<x id="t" /> kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah<x id="u" /> yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"