Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk hebrew:dsl (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 5:33) (ende)

Bdl. Yoh 1:19 dsl.

(0.67) (Kej 42:9) (ende)

Mimpi-mimpi jang disebutkan di Kej 37:5 dsl. sekarang terlaksana.

(0.59) (Kol 4:14) (ende: Lukas)

Ia pengarang "Indjil ketiga" dan Kis. Ras., dan menemani Paulus dalam tahanannja di Roma. Lih. Kis 20:5 dsl; Kis 27:2 dsl. Lagi 2Ti 4:11.

(0.58) (Gal 1:16) (ende: Menjatakan PuteraNja dalam diriku)

Dengan ungkapan "dalam diriku" tentu sadja Paulus hendak mengesankan, bahwa pernjataan itu djadi didalam hatinja, sehingga penuh mejakinkan. Tentang pernjataan-pernjataan itu, baik bacalah 1Ko 9:1; 15:8; Kis 9:3 dsl; Kis 22:6 dsl; Kis 26:12 dsl; 2Ko 12:1-6.

(0.50) (Kej 10:19) (ende)

Sodom dan Gomorra disebutkan disini untuk menundjukkan bahwa bangsa-bangsa Kanaan telah merosot achlaknja (lihat Kej 18:16) dsl. dan Kej 10:19).

(0.50) (Kel 12:21) (ende)

Peraturan-peraturan ini berasal dari tradisi lain. Terutama aj. 24(Kel 12:24) dsl, nampak persamaannja dengan kitab Ulangtutur (Bandingkan Ula 6:20-25)

(0.50) (Ibr 10:37) (ende)

Kutipan ini dari Hab 2:3 dsl.

(0.47) (Yoh 3:12) (ende: Jang terkenal didunia)

Itu barangkali dikatakan mengenai pernjataan-pernjataan Ilahi dalam Kitab Kudus, dimana djuga dibitjarakan tentang "suatu kelahiran baru", misalnja dalam Yeh 11:19 dsl: Yeh 36:26 dsl; Yes 44:3 dan Yes 59:21; Yoe 3:1.

(0.42) (Kej 21:25) (ende)

Bagi gembala perigi air adalah sangat penting, dan karena itu seringkali mendjadi sebab pertengkaran (lihat Kej 26:19-22). Perdjandjian Abimelek dengan Ishak (Kej 26:26 dsl.) kiranja suatu tradisi sedjadjar dengan persetudjuan dengan Ibrahim jang ditjeritakan disini.

(0.42) (Kej 36:11) (ende)

Disini disebutkan duabelas suku Edom. (Amalek, anak selir, tidak diikutsertakan). Bandingkan dengan duabelas suku Israel: Kej 35:22 dsl., dan Isjmael: Kej 25:13. Djumlah ini merupakan bentuk historis persekutuan suku-suku.

(0.42) (Yoh 5:3) (ende)

Achirnja Yoh 5:3: jang menunggu dsl., lagi segenap Yoh 5:4 tidak terdapat dalam kebanjakan naskah tertua, dan dianggap sebagai keterangan ditambah kemudian oleh seorang penjalin.

(0.42) (Ibr 7:1) (ende)

Tentang pertemuan Abraham dengan Melkisedek lih. I Mos. (Kej 14:20) dsl. Pengarang memandang peristiwa Melkisedek semata-mata sebagai suatu nubuat (pelambang) tentang Kristus. Disini kita harus memperhatikan pula bahwa tafsiran itu benar sebab diilham oleh Roh Kudus.

(0.35) (Kej 11:7) (ende)

Ibadat kepada Tuhan jang Maha Esa, monoteisme, adalah dasar persatuan para bangsa. Politeisme memetjah-belah umat manusia. Seperti halnja dalam Kej 3:14 dsl., begitu pula disini keadaan umat manusia sekarang ini didasarkan atas adanya dosa. Persatuan batu akan dibangun lagi dalam Israel, dan kelak- kemudian pada djaman messianis akan meliputi seluruh dunia (ump. Yes 2:1- 4). Begitu djuga oleh beberapa Bapa Geredja mukdjidjat bahasa pada hari Pentekosta (Kis 2:4 dsl.) dipandang sebagai pentjiptaan persatuan berkat rahmat Roh Kudus, jang melaksanakan djandji-djandji messianis.

(0.33) (Kej 49:7) (ende)

Disini terbajangkan tindakan-tindakan kekerasan Sjimeon dan Levi, seperti ditjeritakan dalam fasal 34, ajat 25(Kej 34:25) dsl. Sjimeon kelak-kemudian sebagai suku akan hapus, dan Levi tidak mempunjai daerah kediaman tersendiri. Suku keturunan Levi akan diam terpentjar diantara suku-suku lainnja. Tugas keagamaannja disini tidak disebutkan (lihat: Ula 33:10).

(0.33) (Kel 34:18) (ende)

Peraturan-peraturan berikut ini terutama mengenai hari-hari raja dan korban-korban. Sesudah meninggalkan Jahwe, Israel harus membuktikan kesungguhan tobatnja dengan setia mengabdi kepada Jahwe dan menjerahkan diri kepadaNja. Maka dari itu Hukum Perdjandjian menurut tradisi Jahwistis djuga disebut Sepuluh Firman Ibadat. Lihat persamaannja dengan Kitab Perdjandjian (terutama Kel 23:14 dsl.).

(0.29) (Kej 16:2) (ende)

Ini hukum adat kuno, jang dikenakan kalau seorang isteri ternjata mandul. Anak-anak budak belian lalu dianggap sebagai anak-anak isteri jang sjah.

Berulang-ulang kita didalam kitab Sutji berdjumpa dengan Ibu-ibu bangsa jang mandul. (Lihat Kej 25:21; 30:1 dsl; Kej 30:9 dsl; Hak 13:2; 1Sa 1:2). Dengan demikian ditekankan, bahwa anak jang mereka lahirkan itu suatu anugerah istimewa dari Tuhan. Kelangsungan Israel didunia ini bukanlah suatu proses kodrati semata-mata, melainkan rahmat Tuhan. Djuga di Perdjandjian Baru Elisabet adalah mandul (Luk 1:7). Artinja: menerima kesuburan karena berkat anugerah Tuhan, mendjadi pralambang dan persiapan terhadap mukdjidjat termulia: jakni kelahiran Jesus Kristus dari S. Perawan Maria berkat kekuasaan Tuhan. (Luk 1:34,35).

(0.29) (Kej 9:26) (ende)

Sem adalah Bapa bangsa Semit, djadi Bapa Israel djuga. Jafet adalah Bapa bangsa-bangsa lainnja, jang bukan keturunan Sem atau Cham (lihat Kej 10:2 dsl).

Dalam keseluruhan sedjarah keselamatan kita menjaksikan, bagaimana Tuhan memanggil para terpilih, sedangkan orang-orang lainnja beserta keturunan mereka dikesampingkan. Begitulah jang dipilih Set dan bukan Kain, Sem dan bukan Cham, dan kelak: Ishak dan bukan Isjmael, Jakub dan bukan Esau. Ini semua merupakan persiapan akan terpilihnja Israel diatas para bangsa lainnja.

(0.29) (Kej 25:4) (ende)

Tetangga Israel, bangsa Arab, dianggap keturunan Ibrahim, Disini pengarang berpegangan pada tradisi-tradisi kuno, jang djuga baginja kebenarannja sukar diselidiki. Tradisi-tradisi ini digunakan sebagaimana adanja, tetapi mempunjai fungsi djuga tjerita. Maksudnja disini: membentangkan keagungan Ibrahim, jang mendjadi bapa berbagai bangsa-bangsa semit. Israel mempunjai hubungan perdagangan dengan suku-suku Arab, ini berarti pula hubungan persahabatan. Disebutkan setjara chusus hubungan Musa dengan bangsa Midianit (Kel 2:17) dsl.), meskipun bangsa ini kemudian bermusuhan dengan Israel (Hak 6).

(0.29) (2Kor 10:15) (ende: Memegahkan diri atas hasil pekerdjaan orang-orang lain)

seperti mereka jang berusaha merampas Korintus dari tangan Paulus.

(0.25) (Kej 38:8) (ende)

Pada bangsa Israel, seperti djuga halnja pada berbagai bangsa sekitarnja, terdapat kewadjiban perkawinan levirat (latin: "levir" = ipar). Kalau seorang suami meninggalkan tanpa mempunjai anak, kakak atau adiknja berwadjib mengambil iparnja mendjadi isterinja. Maksudnja ialah mengadakan keturunan bagi suami jang telah meninggal itu, dan dengan demikian mengabadikan namanja (lihat tjatatan pada Kej 37:35). Dalam keadaan sematjam itu anak laki-laki jang sulung dianggap sebagai anak sjah dan ahliwaris suami jang telah meninggal (lihat Ula 25:5-10; Mat 22:23 dsl.).



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA