Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak.<x id="w" />

Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."

Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung<x id="d" /> karena banyaknya."

Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil<x id="z" /> atau tidak.

Lagipula Laban memberikan Zilpa,<x id="e" /> budaknya perempuan, kepada Lea, anaknya itu, menjadi budaknya.<x id="f" />

Lagipula Laban memberikan Bilha,<x id="m" /> budaknya perempuan, kepada Rahel, anaknya itu, menjadi budaknya.<x id="n" />

Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu;<x id="w" /> perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas<x id="x" /> Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.

Selanjutnya kata Malaikat TUHAN<x id="e" /> itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki<x id="f" /> dan akan menamainya<x id="g" /> Ismael<n id="1" />,<x id="h" /> sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan<x id="i" /> atasmu itu.

Dan mereka memberkati<x id="q" /> Ribka, kata mereka kepadanya: "Saudara kami, moga-moga engkau menjadi beribu-ribu laksa,<x id="r" /> dan moga-moga keturunanmu menduduki kota-kota musuhnya.<x id="s" />"

Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa<n id="1" /><x id="y" /> ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda<n id="2" />.<x id="z" />"

Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan<x id="h" /> kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki<x id="i" /> yang kaudapat."

Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu<x id="h" /> serta kalungmu dan tongkat<x id="i" /> yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.<x id="j" />

Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya,<x id="o" /> supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang;<x id="p" /> sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."

Ketika Allah menyuruh aku mengembara<x id="x" /> keluar dari rumah<x id="y" /> ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku."

dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah<x id="y" /> ia dengan suara nyaring.

Allah mendengar<n id="1" /> suara<x id="z" /> anak itu, lalu Malaikat Allah<x id="a" /> berseru dari langit<x id="b" /> kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut,<x id="c" /> sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.

Jawab Lea kepadanya: "Apakah belum cukup<x id="b" /> bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim<x id="c" /> anakku?" Kata Rahel: "Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu."