Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.

Hizkia berdoa<n id="1" /> di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim!<x id="e" /> Hanya Engkau sendirilah<x id="f" /> Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.

Tetapi jawabnya: "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan<x id="x" /> dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka."

Memang engkau telah mengalahkan Edom, sebab itu engkau menjadi tinggi hati.<x id="t" /> Cukuplah bagimu mendapat kehormatan itu dan tinggallah di rumahmu. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"

Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?

Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah<x id="l" /> kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan<x id="m" /> di bumi<x id="n" /> mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN<n id="1" />."

Bukankah telah kaudengar,<x id="z" /> bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari, dan telah merancangnya<x id="a" /> pada zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu.<x id="b" />

Demikianlah perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel.<x id="m" /> Segera sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang!

Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah<x id="b" /> TUHAN!"

"Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai<x id="x" /> itu memperdayakan<x id="y" /> engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.

Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati<n id="1" />, tidak akan sembuh lagi."

Dibawanyalah tiang-tiang berhala dari rumah TUHAN ke luar kota Yerusalem, ke sungai Kidron,<x id="t" /> lalu dibakarnya di situ dan ditumbuknya halus-halus menjadi abu,<x id="u" /> kemudian dicampakkannyalah abunya ke atas kuburan<x id="v" /> rakyat jelata.<x id="w" />

Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun<x id="j" /> lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."