Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati,<x id="q" /> menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.

Pada siapa dari hamba-hambamu<x id="e" /> ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati,<x id="f" /> juga kami ini akan menjadi budak tuanku.<x id="g" />"

Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya,<x id="o" /> supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang;<x id="p" /> sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."

Tetapi aku mengirim orang kepadanya dengan balasan: "Hal seperti yang kausebut itu tidak pernah ada. Itu isapan jempolmu belaka!"

Dan apa yang timbul dalam hatimu sama sekali tidak akan terjadi, yaitu yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain<n id="1" />, seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu.

Kemudian berkatalah ia kepada seluruh orang Israel: "Kamu berdiri di sebelah yang satu dan aku serta anakku Yonatan akan berdiri di sebelah yang lain." Lalu jawab rakyat kepada Saul: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik."

Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."

Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu, orang Israel. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi<n id="1" />." Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pergilah mereka pulang sesuai dengan firman TUHAN itu.

Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu.<x id="p" /> Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi<n id="1" />." Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pulang dengan tidak pergi menyerang Yerobeam.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="o" /> Mari, kita bangun kembali tembok<x id="p" /> Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.<x id="q" />"

suatu hari gelap gulita<x id="e" /> dan kelam kabut,<x id="f" /><x id="g" /> suatu hari berawan<x id="h" /> dan kelam pekat;<x id="i" /> seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa<x id="j" /> yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala,<x id="k" /> dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.

Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kamu dan akan memperdengarkan suatu ratapan dan akan berkata: "Kita telah dihancurluluhkan!<x id="a" /> Bagian warisan bangsaku telah diukur<x id="b" /> dengan tali, dan tidak ada orang yang mengembalikannya, ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita."

Sebab sebelum waktu itu tidak ada rezeki<x id="u" /> bagi manusia, juga tidak bagi binatang; dan karena musuh tidak ada keamanan<x id="v" /> bagi orang yang keluar dan bagi orang yang masuk, lagipula Aku membuat manusia semua bertengkar.