Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Air salju dihabiskan oleh kemarau dan panas, demikian juga dilakukan dunia orang mati terhadap mereka yang berbuat dosa.

(18-6) tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.

Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati.

Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.

Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.

Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.

(24-17) Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul: "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.

Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul, demikian:

Kemudian paman Saul itu berkata: "Coba ceritakan kepadaku apa yang dikatakan Samuel kepada kamu."

Saulpun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah.

Ketika Saul mendengar kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalalah amarahnya dengan sangat.

Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel: "Siapakah yang telah berkata: Masakan Saul menjadi raja atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya."

Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel.

Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

Saul mendirikan mezbah bagi TUHAN; inilah mezbah yang mula-mula sekali didirikannya bagi TUHAN.

Kata Saul: "Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan.