Tetapi terikatlah hatinya kepada Dina,<x id="p" /> anak Yakub;<x id="q" /> ia cinta<x id="r" /> kepada gadis itu, lalu menenangkan hati<x id="s" /> gadis itu.

Berlarilah gadis itu pergi menceritakan kejadian<x id="m" /> itu ke rumah ibunya.

Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa<x id="d" /> yang besar."

Allah menyertai anak<x id="g" /> itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.

Tetapi saudara Ribka berkata, serta ibunya juga: "Biarkanlah anak gadis itu tinggal pada kami barang sepuluh hari lagi,<x id="j" /> kemudian bolehlah engkau pergi."

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak<x id="i" /> tuanku menggantikan anak itu,<x id="j" /> dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Allah mendengar<n id="1" /> suara<x id="z" /> anak itu, lalu Malaikat Allah<x id="a" /> berseru dari langit<x id="b" /> kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut,<x id="c" /> sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.

Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu<x id="p" /> yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.

Lalu Allah membuka mata<x id="e" /> Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur;<x id="f" /> ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.

walaupun kamu bebankan kepadaku uang jujuran<x id="h" /> dan uang mahar seberapa banyakpun, aku akan memberikan apa yang kamu minta; tetapi berilah gadis itu kepadaku menjadi isteriku."

Dan orang muda itu tidak bertangguh melakukannya, sebab ia suka kepada anak<x id="p" /> Yakub, lagipula ia seorang yang paling dihormati<x id="q" /> di antara seluruh kaum keluarganya.

Tetapi jawab kami kepada tuanku:<x id="o" /> Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya, sebab jika ia meninggalkan ayahnya, tentulah ayah ini mati.<x id="p" />

tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati,<x id="e" /> dan hamba-hambamu ini<x id="f" /> akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati<x id="g" /> karena dukacita.

Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.<x id="h" />

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut<x id="u" /> keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah<n id="1" />,<x id="a" /> dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu<x id="b" /> yang tunggal kepada-Ku."

Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah,<x id="j" /> dan unta-untamu juga<x id="k" /> akan kuberi minum<n id="1" />--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak;<x id="l" /> maka dengan begitu akan kuketahui,<x id="m" /> bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu."

Lalu berkatalah Yehuda<x id="d" /> kepada Israel,<x id="e" /> ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati,<x id="f" /> baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.