"Justru korban yang dibakar<x id="q" /> di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem<x id="r" /> oleh kamu sendiri, oleh nenek moyangmu,<x id="s" /> oleh raja-rajamu, oleh pemuka-pemukamu dan oleh rakyat negeri,<x id="t" /> tidakkah itu yang diingat<x id="u" /> TUHAN dan yang diperhatikan-Nya?

Kemudian raja Ahas memerintahkan kepada imam Uria: "Bakarlah di atas mezbah besar itu korban bakaran pagi<x id="a" /> dan korban sajian petang, juga korban bakaran dan korban sajian raja, lagi korban bakaran dan korban sajian dan korban-korban curahan seluruh rakyat negeri; dan siramkanlah kepadanya segenap darah korban bakaran dan segenap darah korban sembelihan; tetapi mezbah tembaga itu adalah urusanku.<x id="b" />"