Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada,<x id="h" /> yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.<x id="i" />

Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau<x id="v" /> tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.

Segala sesuatu<x id="k" /> yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga<n id="1" />,<x id="l" /> karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat<x id="m" /> dalam dunia orang mati,<x id="n" /> ke mana engkau akan pergi.

(5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.<x id="t" />

Hikmat<x id="r" /> memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan<x id="s" /> dari pada sepuluh penguasa dalam kota.

(5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum<x id="c" /> dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah<x id="d" /> di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.

Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang<x id="i" /> yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan,<x id="j" /> sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.<x id="k" />

Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak<x id="n" /> untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!<x id="o" />"

Nikmatilah hidup dengan isteri<x id="i" /> yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu<x id="j" /> dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.

Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia<x id="l" /> untuk melelahkan dirinya.

Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati,<x id="f" /> yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup,<x id="g" /> yang sekarang masih hidup.

Berdua lebih baik dari pada seorang diri<n id="1" />, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.

Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:

Perhatikanlah pekerjaan<x id="k" /> Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?<x id="l" />

Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh:<x id="t" /> yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa<n id="1" />!<x id="u" />

Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.

Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota.

sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,

dan debu kembali<x id="g" /> menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah<n id="1" /><x id="h" /> yang mengaruniakannya.<x id="i" />