"Orang Israel harus berkemah masing-masing dekat panji-panjinya,<x id="m" /> menurut lambang suku-sukunya. Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya.

Sesudah itu berangkatlah Kemah Pertemuan dengan laskar orang Lewi,<x id="z" /> di tengah-tengah laskar yang lain itu. Sama seperti mereka berkemah, demikianlah juga mereka berangkat, masing-masing di tempatnya menurut panji-panji mereka.

"Berbicaralah kepada orang Israel: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, melakukan sesuatu dosa terhadap sesamanya manusia, dan oleh karena itu berubah setia<x id="h" /> terhadap TUHAN, sehingga orang itu menjadi bersalah,<x id="i" />

dan laki-laki<x id="q" /> lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan,

tetapi jika engkau, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, berbuat serong<x id="b" /> dan mencemarkan dirimu, oleh karena orang lain dari suamimu sendiri bersetubuh dengan engkau--

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, mengucapkan nazar<x id="n" /> khusus, yakni nazar orang nazir<n id="1" />,<x id="o" /> untuk mengkhususkan dirinya<x id="p" /> bagi TUHAN,

"Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan; berikanlah semuanya itu kepada orang Lewi, sesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masing."

Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis<x id="n" /> di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah.

Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya,<x id="t" /> membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.

Kemudian Musa membawa semua tongkat<x id="c" /> itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing.

Lalu Musa membuat ular tembaga<n id="1" /><x id="v" /> dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.<x id="w" />

Allah bukanlah manusia,<x id="o" /> sehingga Ia berdusta<x id="p" /> bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal<n id="1" />.<x id="q" /> Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara<x id="r" /> dan tidak menepatinya?

Nama orang Israel yang mati terbunuh bersama-sama dengan perempuan<x id="m" /> Midian itu ialah Zimri bin Salu, pemimpin salah satu puak<x id="n" /> orang Simeon,

tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka<x id="j" /> bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang<x id="k" /> itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan.<x id="l" />

Di antara mereka tidak ada terdapat seorangpun yang dicatat<x id="c" /> Musa dan imam Harun,<x id="d" /> ketika keduanya mencatat orang Israel di padang gurun Sinai

Dan kepada orang Israel engkau harus berkata: Apabila seseorang mati dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka haruslah kamu memindahkan hak atas milik pusakanya kepada anaknya yang perempuan.

Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh<n id="1" />,<x id="h" /> letakkanlah tanganmu atasnya,<x id="i" />

Itulah ketetapan-ketetapan yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, yakni antara seorang suami dengan isterinya, dan antara seorang ayah dengan anaknya perempuan pada waktu ia masih gadis di rumah ayahnya.

serta berkata kepadanya: "Hamba-hambamu ini telah menghitung<x id="z" /> jumlah prajurit yang ada di bawah kuasa kami dan dari mereka tidak ada seorangpun yang hilang<x id="a" />.