(55-12) penghancuran<x id="q" /> ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.<x id="r" />

Dengan tidak beralih<x id="k" /> tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Celakalah kota penumpah darah<n id="1" /><x id="k" /> itu! Seluruhnya dusta<x id="l" /> belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!

Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya,<x id="a" /> lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih<x id="b" /> dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab<x id="c" /> dan ia tidak menyelamatkan<x id="d" /> mereka dari kesesakannya.

Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka<x id="u" /> seperti seorang berbicara kepada temannya<n id="1" />; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua<x id="v" /> bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu<n id="2" />.

Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,<x id="d" /> dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering,<x id="e" /> dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.<x id="f" />

Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kamu dan akan memperdengarkan suatu ratapan dan akan berkata: "Kita telah dihancurluluhkan!<x id="a" /> Bagian warisan bangsaku telah diukur<x id="b" /> dengan tali, dan tidak ada orang yang mengembalikannya, ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita."