Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.

Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, supaya ia bercabang-cabang<x id="z" /> dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus.

Pada waktu itu para nabi masing-masing akan mendapat malu<n id="1" /><x id="g" /> oleh karena penglihatannya sebagai nabi, dan tidak ada lagi dari mereka yang mengenakan jubah<x id="h" /> berbulu<x id="i" /> untuk berbohong;<x id="j" />

aku melihat di antara barang-barang jarahan<x id="y" /> itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya,<x id="z" /> maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."

Ia mengambil jubah<x id="s" /> Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya<x id="t" /> ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.