Puteri Dibon<x id="e" /> naik ke bukit-bukit pengorbanan<x id="f" /> untuk menangis; Moab meratap<x id="g" /> karena Nebo<x id="h" /> dan karena Medeba. Di situ semua orang menggundul<x id="i" /> kepalanya dan memotong<x id="j" /> janggutnya sebagai tanda berkabung.

Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna<n id="1" /><x id="v" /> yang mengurus<x id="w" /> istana,<x id="x" /> dan katakan:

Keluarlah mendapatkan dia Elyakim<x id="a" /> bin Hilkia, kepala<x id="b" /> istana, dan Sebna,<x id="c" /> panitera<x id="d" /> negara, serta Yoab<x id="e" /> bin Asaf, bendahara<x id="f" /> negara.

Kemudian pergilah Elyakim<x id="l" /> bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara<x id="m" /> negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan,<x id="n" /> lalu memberitahukan kepada raja perkataan juru minuman agung.

Disuruhnyalah juga Elyakim,<x id="r" /> kepala istana, Sebna,<x id="s" /> panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.<x id="t" />