Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,

Hizkia berdoa<x id="w" /> di hadapan TUHAN, katanya:

<n id="1" />Hizkia menerima surat<x id="u" /> itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah<x id="v" /> TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.

Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.

Sebelum itu Hizkia telah berkata: "Apakah yang akan menjadi tanda,<x id="l" /> bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN?"

Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman<x id="r" /> TUHAN semesta alam!

Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan<x id="y" /> kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu!

Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya<x id="o" /> dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung,<x id="p" /> lalu masuklah ia ke rumah<x id="q" /> TUHAN<n id="1" />.

Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri<x id="q" /> yang jauh, dari Babel!"

Maka dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia<n id="1" /><x id="v" /> majulah Sanherib,<x id="w" /> raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.<x id="x" />

Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan<x id="z" /> kita; kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.<x id="a" />

Jangan sampai Hizkia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita! Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur?

Dalam pada itu raja<x id="i" /> mendengar tentang<x id="j" /> Tirhaka, raja Etiopia,<x id="k" /> berita yang demikian: "Ia telah keluar berperang melawan engkau," dan ketika mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:

Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel<n id="1" />,<x id="m" /> menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya dan sudah kuat kembali.

Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."

Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik<x id="u" /> firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!<x id="v" />"

Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka,<x id="n" /> lalu diperlihatkannyalah kepada mereka gedung harta bendanya, emas<x id="o" /> dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, segenap gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya.<x id="p" /> Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.

Raja Asyur mengutus juru minuman agung dari Lakhis<x id="y" /> ke Yerusalem kepada raja Hizkia disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya pada Padang Tukang Penatu.<x id="z" />

Lalu berkatalah juru minuman agung<n id="1" /> kepada mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?

Dan apabila engkau berkata kepadaku: Kami berharap<x id="l" /> kepada TUHAN, Allah kami, --bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan<x id="m" /> oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah<x id="n" /> inilah kamu harus sujud menyembah!