Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.

Laban menamai timbunan batu itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menamainya Galed.

Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Jawab Efron kepada Abraham:

Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."

Anak-anak Yakub melakukan kepadanya, seperti yang dipesankannya kepada mereka.

Dan Sara, isteri tuanku itu, sesudah tua, telah melahirkan anak laki-laki bagi tuanku itu; kepada anaknya itu telah diberikan tuanku segala harta miliknya.

Pada hari itu datanglah hamba-hamba Ishak memberitahukan kepadanya tentang sumur yang telah digali mereka, serta berkata kepadanya: "Kami telah mendapat air."

Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.

Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.

Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Ketika Yusuf telah pulang, mereka membawa persembahan yang ada pada mereka itu kepada Yusuf di dalam rumah, lalu sujud kepadanya sampai ke tanah.

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"

Bani Het menjawab Abraham:

Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,

Ia mendirikan mezbah di situ dan dinamainya itu: "Allah Israel ialah Allah."

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila.

Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya,